Batman Begins - Help Select Blog YUDA yogaswara: Makalah Keterampilan menulis (special request by Rahardi Nugraha)

Friday, October 14, 2016

Makalah Keterampilan menulis (special request by Rahardi Nugraha)


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat dimana proses pembelajaran secara formal dilakukan. Pada prosesnya anak belajar dan meningkatkan berbagai kemampuannya. Salah satu kemampuan yang dikembangkan pada pendidikan di sekolah ialah kemampuan menulis. Menulis merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan keinginan dan mengekspresikan diri. Dimana dalam menulis ini diperlukan suatu penyatuan berbagai macam  kemampuan seperti persepsi visual-motor dan kempuan konseptual yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan kognitif.
Di dalam menulis dibutuhkan kemampuan phonem, baik bentuk dan suara dari phonem phonem (baik huruf atau alpabet), kemampuan dalam membedakan bentuk berbagai bentuk huruf, kemampuan dalam menentukan tanda baca, kemampuan dalam menggunakan huruf besar dan huruf kecil, kemampuan dalam mengkordinasikan gerakan visual motor pada waktu membaca atau menulis, dan lain sebagainya. Pada perkembangannya nanti kemampuan menulis ini erat kaitannya dengan kemampuan mengarang. Selain itu kemampuan menulis juga berhubungan erat dengan kemampuan membaca.
Kenyataan dalam proses pembelajaran di sekolah, masih ditemukan anak yang mengalami kesulitan belajar yang disebabkan oleh kesulitan dalam menulis. Tulisan anak yang tidak jelas merupakan hasil dari pendidikan di sekolah  yang kurang memperhatikan ketelitian dan kejelasan tulisan siswa di sekolah. Serta kurangnya perhatian orang tua (keluarga) terhadap perkembangan kemampuan yang seharusnya dimiliki anak.





B.       Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan menulis ?
b.      Jelaskan tujuan dari menulis !
c.       Apa fungsi dari menulis ?
d.      Sebutkan macam-macam menulis ?
e.       Jelaskan proses menulis dalam pembelajaran menulis di SD !



C.       Tujuan dan Manfaat
1.      Supaya kita mengetahui pengertian dari menulis, tujuan menulis, fungsi menulis, macam-macam menulis, serta proses menulis dalam proses pembelajaran.
2.      Untuk bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulis di SD.














BAB II
PEMBAHASAN

A.     Hakikat Keterampilan Menulis
1.    Pengertian Menulis
Pengertian menulis menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
a.    Menulis adalah membuat huruf ( angka, dan sebagainya ) dengan pena, melahirkan pikiran dan perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan; mengarang di majalah, mengarang roman (cerita, membuata surat) (Depdikbud, 1986 : 986).
b.    Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca langsung lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Lado,1964).
c.    Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan,  (Rusyana 1998:191).
d.   Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca (Tarigan, 1986:21).
Berdasarkan kosep di atas dapat dikatakan bahwa menulis merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol-simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh simbol tersebut.

2.    Tujuan menulis
Tujuan menulis menurut Hugo Hartig (dalam Tarigan, 1997 : 24-25) menyatakan adalah sebagai berikut :
a.       Tujuan penugasan
      Tujuan penugasaan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan kemauan sendirinya (misalnya para siswa diberitugas untuk merangkum bukau).


b.      Tujuan altruistic
Penulis bertujuan menyenangkan pembaca, mengindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolon pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalaran, ingin membuat hidup para pembaca agar lebih mudah dan menyenangkan dengan karyanya itu.
c.       Tujuan persuasif
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakannya.
d.      Tujan informasional, tujuan penerangan
Tulisan yang memberikan tujuan informasi atau keterangan/penerangan kepada para pembaca.
e.       Tujuan pernyataan diri
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.
f.       Tujuan kreatif
Tujuan tulisan ini erat kaitannya dengan tujuan pernyataan diri. Tulisan bertujuan mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian.
g.      Tujuan pemecahan masalah
Tulisan ini bertujuan memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi, serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca.

3.      Fungsi Menulis
Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Dengan menulis memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan–hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkam masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman, dapat menyumbangkan kecerdasan. Bernard Percy secara rinci fungsi menulis adalah:
a.         Sarana untuk mengungkapkan diri yaitu untuk mengungkapkan perasaan hati seperti kegelisahan, keinginan amarah,
b.         Menulis sebagai sarana pemahaman artinya dengan menulis seseorang bisa mengikat kuat suatu ilmu pengetahuan (menancapkan pemahaman ) kedalam otaknya.
c.          Menulis dapat membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan,perasaan harga diri artinya dengan menulis bisa melejitkan perasaan harga diri yang semula rendah degan menulis dapat meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan artinya orang yang menulis selalu dituntut untuk terus menerus belajar sehinnga pengetahuannya menjadi luas.
d.        Menulis dapat meningkatkan keterlibatan secara bersemangat bukannya penerimaan yang pasrah, artinya dengan menulis seseorang akan menjadi peka terhadap apa yang tidak benar disekitarnya sehingga ia menjadi seoarang yang kreatif.
e.         Menulis mampu mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan menggunakan bahasa artinya dengan menulis seseorang akan selalu berusaha memilih bentuk bahasa yang tepat dan menggunakannya dengan tepat.

B.     Macam-macam Menulis di SD
Macam-macam menulis yang dapat diajukan di SD dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.         Menurut tingkatannya
a.    Menulis permulaan (kelas 1 dan 2)
b.    Menulis lanjutan (kelas 3 sampai kelas 6).
2.         Menurut isi atau bentuknya
a.    Karangan verslag (laporan), umumnya diberikan dikelas rendah misalnya: menceritakan kembali (secara tertulis) apa-apa yang dialami dalam Pengajaran Lingkungan.
b.    Karangan fantasi: mengeluarkan isi jiwa sendiri (ekspresi jiwa), misalnya: “cita-citaku setelah tamat SD”.”seandainya aku jadi presiden”.
c.    Karangan reproduksi. Umumnya bersifat menceritakan/menguraikan suatau perkara yang telah dipelajari atau dipahami, seperti hal-hal yang mengenai Astronomi, Gejala Alam, atau menuliskan dengan kata-kata sendiri tentang apa yang telah dibaca dan lain-lain.
d.   Karangan argumentasi: karangan berdasarkan alasan tertentu. Siswa dibiasakan menyatakan pendapat atau pun pikirannya berdasarkan alasan yang tepat.


3.         Menurut susunannya
a.    Karangan terikat
b.    Karangan bebas
c.    Karangan setengah bebas setengah terikat.

C.     Proses Menulis dalam Pembelajaran Menulis
Sebagai suatu proses menulis merupakan keterampilan mekanis yang dapat dipahami dan dipelajari. Menulis sebagai suatu proses mengandung makna bahwa menulis terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.         Pramenulis
Pada tahapan pramenulis siswa berusaha mengemukakan apa yang akan mereka tulis. Pramenulis sebagai suatu tahapan dari rangkaian proses akan tampak ketika penulis mengenali, menggali, memahami, dan menyeleksi pengetahuan awalnya sesuai dengan topik penulisannya. Yang termasuk kegiatan pramenulis menurut adalah sebagai berikut :
a.         Siswa memilih topik
b.         Menemukan dan mengorganisasikan gagasan
c.         Mengidentifikasi untuk siapa ia menulis
d.        Mengetahui tujuan ia menulis
e.         Memilih bentuk dan komposisi yang tepat berdasarkan audien dan tujuan.
2.        Menulis konsep
Tahapan ini siswa membuat konsep karangan dalam bentuk kasar. Dalam penulisan kasar inilah penulis berupaya untuk menarik pembaca dengan tulisannya. Dengan demikian konsep tulisan yang lebih kasar ini lebih mengutamakan isi bukan hal-hal yang bersifat mekanis. Siswa dibiarkan untuk menuangkan gagasannya apa adanya dan sebebas mungkin. Tidak harus terikat dengan ejaan, tanda baca, kesalahan berbahasa, dan kerapihan tulisan. Biarkan siswa untuk menumpahkan gagasan yang ada di kepalanya. Untuk membantu siswamengembangkan ide dan menyusun konsep tulisannya, dapat dilakukan pemetaan pikiran yang sudah  dibuatnya pada langkah pramenulis.
3.        Merevisi
Pada tahap perbaikan siswa membaca kembali untuk selanjutnya menambah, mengganti, atau menghilangkan ide berkaitan dengan penggarapan tulisannya. Siswa berkesempatan merevisi kekeliruan yang dibuatnya, baik kekeliruan penempatan gagasan, penyusunan tulisan, atau terkait dengan isi tulisan.
4.        Mengedit
Mengedit merupakan tahap penyempurnaan tulisan yang dilakukan sebelum dipublikasikan. Pada tahap ini siswa mengedit kesalahan mekanikal yang dibuatnya. Pengeditan lebih diarahkan pada ejaan, tanda baca, dan kesalahan mekanikal lainnya. Yang terpenting dari tahapan ini, siswa harus menyadari kesalahannya sendiri dari hasil mengkoreksinya, sehingga tidak akan terulang dalam menulis berikutnya. Selama ini, siswa tidak berubah melakukan kesalahan penulisan yang bersifat mekanis karena yang membetulkan kesalahan itu guru. Sementara yang dikatakan salah oleh guru, tidak disadari salah oleh siswa. Kalaupun siswa membetulkan kesalahannya bukanlah atas kesadaran kesalahan sendiri melainkan karena takut pada guru.
5.        Publikasi
Setelah tahapan terlewati, maka sebagai tahap akhir adalah tahap publikasi. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kegiatan penugasan untuk membacakan hasil karangan atau ditempel pada majalah dinding sekolah atau di depan kelas. Jadi publikasi yang dimaksud pada tahap ini ialah menyampaikan hasil tulisannya kepada audien, bisa di kelas, kepada teman lainnya, kepada orang tua, sehingga memperoleh kesadaran bahwa ia adalah pengarang. Ia sadar bahwa apa yang ditulisnya bisa dibaca dan dinikmati oleh orang lain. 

D.   Langkah-Langkah Meningkatkan Kemampuan Menulis
 “Ikatlah ilmu dengan menulisnya”, begitu kata Ali bin Abi Thalib. Menulis bisa membuka jendela informasi baru, menulis bisa mempercepat proses belajar Anda, menulis juga bisa menjadi pekerjaan yang menarik dan menghasilkan. Namun kenyataannya tidak semua orang bisa menulis. Dalam artikel ini, saya akan membahas lima langkah yang akan membantu Anda meningkatkan kemampuan menulis.

a.      Membaca
Membaca harus selalu menjadi daftar aktivitas Anda yang pertama. Dengan membaca, artinya Anda mempunyai lebih banyak sumber, referensi, dan informasi untuk ditulis. Membaca di sini tidak berarti harus buku, koran, atau majalah tapi juga halaman-halaman di internet.
Dalam membaca di internet biasakan juga untuk membaca link-link yang disarankan penulis. Baca juga komentar-komentar yang ada, walaupun sekilas, kadang mereka memberikan informasi tambahan. Gunakan fasilitas bookmark untuk menyimpan link-link menarik, siapa tahu salah satunya akan jadi referensi bagus untuk tulisan Anda.
b.      Menulis
 “The key to writing is writing”, begitu yang dikatakan Sean Connery ketika berperan sebagai penulis pemenang Pulitzer di film Finding Forrester. Sama halnya seperti berlari, jika Anda ingin menjadi pelari, larilah. Begitu juga dengan menulis. Memang ada pelatihan menulis dengan bermacam teorinya tapi akhirnya mereka akan bilang “Menulislah!”
c.       Menentukan Standar Tulisan
Cari penulis yang menurut Anda hebat dan jadikan mereka sebagai standar tulisan Anda. Saya sendiri melakukan ini hingga sekarang. Untuk penulisan buku, saya mengambil Deke mcClelland sebagai standar. Untuk penulisan tutorial di internet, saya berguru pada Constantin Potorac, penulis Psdtuts+. Ketika macet waktu menulis tutorial di internet, saya biasa membaca kembali tulisannya. Untuk penulisan artikel desain, saya sangat menyukai smashingmagazine dan webdesignerdepot. Saya biasa mengamati artikel di sana dan membandingkannya dengan artikel sejenis di situs lain. Dengan cara ini, saya mengetahui apa kelebihannya dan bisa mengaplikasikannya pada tulisan saya.
Mengambil standar tulisan pada penulis-penulis tingkat dunia memang tidak akan membuat Anda lebih hebat dari mereka. Setidaknya, ini akan memacu Anda untuk terus menulis lebih baik.
d.      Konsisten dengan Standar Tulisan
Dengan mengambil standar penulisan pada penulis tingkat tinggi, Anda akan dipacu untuk menulis lebih baik. Tentu saja, untuk menghasilkan tulisan terbaik dibutuhkan waktu dan keuletan. Anda tidak akan bisa menghasilkan tulisan yang baik hanya dalam satu atau dua jam. Kondisi ini mungkin membuat Anda mundur dari standar dan akhirnya berpuas diri dengan kualitas seadanya. Di sinilah dibutuhkan konsistensi. Paksa diri Anda untuk selalu menghasilkan tulisan yang lebih baik dari tulisan sebelumnya. Memang berat dan melelahkan namun hasilnya akan sepadan.
e.       Mempelajari Skill Lain yang Berhubungan Dengan menulis
Kenyataannya ada banyak penulis dan calon penulis yang siap bersaing dengan Anda. Jika Anda hanya sekedar bisa menulis maka tidak akan ada kelebihannya dengan penulis lain. Oleh karena itu, cobalah untuk mempelajari skill lain yang bisa membuat Anda menonjol.
Misalnya, seorang penulis buku sebaiknya belajar InDesign agar bisa membuat layoutnya sendiri dan bisa bebas bereksperimen. Dengan skill ini, setiap bukunya akan menonjol karena biasanya pengarang lain menggunakan template dokumen yang sama dari penerbitnya. Jika Anda penulis blog, sebaiknya memahami kode-kode dasar HTML seperti pembuatan link atau penulisan class CSS. Bahkan akan lebih bagus lagi jika si penulis bisa melakukan editing gambar sederhana agar tampilan artikel blognya lebih menarik.



























BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Menulis merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol-simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh simbol tersebut. Tujuan menulis menurut Hugo Hartig (dalam Tarigan, 1997 : 24-25) menyatakan adalah tujuan penugasan, tujuan altruistic, tujuan persuasif, tujuan informasional dan tujuan penerangan, tujuan pernyataan diri, tujuan kreatif, serta tujuan pemecahan masalah. Fungsi menulis adalah: Sarana untuk mengungkapkan diri yaitu untuk mengungkapkan perasaan hati seperti kegelisahan, keinginan amarah, Menulis sebagai sarana pemahaman artinya dengan menulis seseorang bisa mengikat kuat suatu ilmu pengetahuan (menancapkan pemahaman ) kedalam otaknya. Menulis dapat membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan,perasaan harga diri artinya dengan menulis bisa melejitkan perasaan harga diri yang semula rendah degan menulis dapat meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan artinya orang yang menulis selalu dituntut untuk terus menerus belajar sehinnga pengetahuannya menjadi luas. Menulis dapat meningkatkan keterlibatan secara bersemangat bukannya penerimaan yang pasrah, artinya dengan menulis seseorang akan menjadi peka terhadap apa yang tidak benar disekitarnya sehingga ia menjadi seoarang yang kreatif. Menulis mampu mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan menggunakan bahasa artinya dengan menulis seseorang akan selalu berusaha memilih bentuk bahasa yang tepat dan menggunakannya dengan tepat.

B.       Saran
Guru sebagai pendidik hendaknya tahu cara mengembangkan kemampuan menulis SD khususunya di kelas rendah, supaya guru bisa membimbing anak didiknya mengasilkan karya-karya yang baik dari hasil menulis tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Resmini, Novi, dkk. 2007. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

No comments:

Post a Comment