BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat dimana proses pembelajaran
secara formal dilakukan. Pada prosesnya anak belajar dan meningkatkan berbagai
kemampuannya. Salah satu kemampuan yang dikembangkan pada pendidikan di sekolah
ialah kemampuan menulis. Menulis
merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
keinginan dan mengekspresikan diri. Dimana dalam menulis ini diperlukan suatu
penyatuan berbagai macam kemampuan seperti persepsi visual-motor dan
kempuan konseptual yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan kognitif.
Di dalam menulis dibutuhkan kemampuan phonem, baik
bentuk dan suara dari phonem phonem (baik huruf atau alpabet), kemampuan dalam
membedakan bentuk berbagai bentuk huruf, kemampuan dalam menentukan tanda baca,
kemampuan dalam menggunakan huruf besar dan huruf kecil, kemampuan dalam
mengkordinasikan gerakan visual motor pada waktu membaca atau menulis, dan lain
sebagainya. Pada perkembangannya nanti kemampuan menulis ini erat kaitannya
dengan kemampuan mengarang. Selain itu kemampuan menulis juga berhubungan
erat dengan kemampuan membaca.
Kenyataan dalam proses pembelajaran di sekolah, masih
ditemukan anak yang mengalami kesulitan belajar yang disebabkan oleh kesulitan
dalam menulis. Tulisan anak yang tidak jelas merupakan hasil dari pendidikan di
sekolah yang kurang memperhatikan ketelitian dan kejelasan tulisan siswa
di sekolah. Serta kurangnya perhatian orang tua (keluarga) terhadap
perkembangan kemampuan yang seharusnya dimiliki anak.
B. Rumusan
Masalah
a. Apa
yang dimaksud dengan menulis ?
b. Jelaskan
tujuan dari menulis !
c. Apa
fungsi dari menulis ?
d. Sebutkan
macam-macam menulis ?
e. Jelaskan
proses menulis dalam pembelajaran menulis di SD !
C. Tujuan
dan Manfaat
1. Supaya
kita mengetahui pengertian dari menulis, tujuan menulis, fungsi menulis,
macam-macam menulis, serta proses menulis dalam proses pembelajaran.
2. Untuk
bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulis di SD.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Keterampilan
Menulis
1. Pengertian Menulis
Pengertian
menulis menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
a.
Menulis adalah membuat huruf ( angka, dan sebagainya )
dengan pena, melahirkan pikiran dan perasaan (seperti mengarang, membuat surat)
dengan tulisan; mengarang di majalah, mengarang roman (cerita, membuata surat)
(Depdikbud, 1986 : 986).
b.
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga
orang lain dapat membaca langsung lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Lado,1964).
c.
Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola
bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan, (Rusyana 1998:191).
d.
Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa
sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca (Tarigan,
1986:21).
Berdasarkan kosep
di atas dapat dikatakan bahwa menulis merupakan komunikasi tidak langsung yang
berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi, struktur
bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol-simbol sehingga dapat dibaca
seperti apa yang diwakili oleh simbol tersebut.
2.
Tujuan menulis
Tujuan menulis menurut Hugo Hartig (dalam Tarigan, 1997 : 24-25) menyatakan
adalah sebagai berikut :
a.
Tujuan penugasan
Tujuan penugasaan ini
sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena
ditugaskan, bukan kemauan sendirinya (misalnya para siswa diberitugas untuk
merangkum bukau).
b.
Tujuan altruistic
Penulis bertujuan menyenangkan pembaca, mengindarkan kedukaan para pembaca,
ingin menolon pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalaran, ingin
membuat hidup para pembaca agar lebih mudah dan menyenangkan dengan karyanya
itu.
c.
Tujuan persuasif
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang
diutarakannya.
d.
Tujan informasional, tujuan penerangan
Tulisan yang memberikan tujuan informasi atau keterangan/penerangan kepada
para pembaca.
e.
Tujuan pernyataan diri
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang
kepada para pembaca.
f.
Tujuan kreatif
Tujuan tulisan ini erat kaitannya dengan tujuan pernyataan diri. Tulisan
bertujuan mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian.
g.
Tujuan pemecahan masalah
Tulisan ini bertujuan memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis
menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi, serta meneliti secara cermat
pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan
diterima oleh para pembaca.
3.
Fungsi Menulis
Fungsi utama
dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Dengan menulis
memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan–hubungan, memperdalam daya
tanggap atau persepsi kita, memecahkam masalah-masalah yang kita hadapi,
menyusun urutan bagi pengalaman, dapat menyumbangkan kecerdasan. Bernard Percy
secara rinci fungsi menulis adalah:
a.
Sarana untuk mengungkapkan diri yaitu untuk
mengungkapkan perasaan hati seperti kegelisahan, keinginan amarah,
b.
Menulis sebagai sarana pemahaman artinya dengan
menulis seseorang bisa mengikat kuat suatu ilmu pengetahuan (menancapkan
pemahaman ) kedalam otaknya.
c.
Menulis
dapat membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan,perasaan harga diri
artinya dengan menulis bisa melejitkan perasaan harga diri yang semula rendah
degan menulis dapat meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan
artinya orang yang menulis selalu dituntut untuk terus menerus belajar sehinnga
pengetahuannya menjadi luas.
d.
Menulis dapat meningkatkan keterlibatan secara
bersemangat bukannya penerimaan yang pasrah, artinya dengan menulis seseorang
akan menjadi peka terhadap apa yang tidak benar disekitarnya sehingga ia
menjadi seoarang yang kreatif.
e.
Menulis mampu mengembangkan suatu pemahaman dan
kemampuan menggunakan bahasa artinya dengan menulis seseorang akan selalu
berusaha memilih bentuk bahasa yang tepat dan menggunakannya dengan tepat.
B.
Macam-macam Menulis di SD
Macam-macam menulis yang dapat diajukan di SD dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1.
Menurut tingkatannya
a.
Menulis permulaan (kelas 1 dan 2)
b.
Menulis lanjutan (kelas 3 sampai kelas 6).
2.
Menurut isi atau bentuknya
a.
Karangan verslag (laporan), umumnya diberikan dikelas
rendah misalnya: menceritakan kembali (secara tertulis) apa-apa yang dialami
dalam Pengajaran Lingkungan.
b.
Karangan fantasi: mengeluarkan isi jiwa sendiri
(ekspresi jiwa), misalnya: “cita-citaku setelah tamat SD”.”seandainya aku jadi
presiden”.
c.
Karangan reproduksi. Umumnya bersifat
menceritakan/menguraikan suatau perkara yang telah dipelajari atau dipahami,
seperti hal-hal yang mengenai Astronomi, Gejala Alam, atau menuliskan dengan
kata-kata sendiri tentang apa yang telah dibaca dan lain-lain.
d.
Karangan argumentasi: karangan berdasarkan alasan
tertentu. Siswa dibiasakan menyatakan pendapat atau pun pikirannya berdasarkan
alasan yang tepat.
3.
Menurut susunannya
a.
Karangan terikat
b.
Karangan bebas
c.
Karangan setengah bebas setengah terikat.
C.
Proses Menulis dalam Pembelajaran Menulis
Sebagai suatu proses menulis merupakan keterampilan mekanis yang dapat
dipahami dan dipelajari. Menulis sebagai suatu proses mengandung makna bahwa
menulis terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.
Pramenulis
Pada tahapan pramenulis siswa berusaha mengemukakan
apa yang akan mereka tulis. Pramenulis sebagai suatu tahapan dari rangkaian
proses akan tampak ketika penulis mengenali, menggali, memahami, dan menyeleksi
pengetahuan awalnya sesuai dengan topik penulisannya. Yang termasuk kegiatan
pramenulis menurut adalah sebagai berikut :
a.
Siswa memilih topik
b.
Menemukan dan mengorganisasikan gagasan
c.
Mengidentifikasi untuk siapa ia menulis
d.
Mengetahui tujuan ia menulis
e.
Memilih bentuk dan komposisi yang tepat berdasarkan
audien dan tujuan.
2.
Menulis konsep
Tahapan ini siswa membuat konsep karangan dalam bentuk
kasar. Dalam penulisan kasar inilah penulis berupaya untuk menarik pembaca
dengan tulisannya. Dengan demikian konsep tulisan yang lebih kasar ini lebih
mengutamakan isi bukan hal-hal yang bersifat mekanis. Siswa dibiarkan untuk
menuangkan gagasannya apa adanya dan sebebas mungkin. Tidak harus terikat
dengan ejaan, tanda baca, kesalahan berbahasa, dan kerapihan tulisan. Biarkan
siswa untuk menumpahkan gagasan yang ada di kepalanya. Untuk membantu
siswamengembangkan ide dan menyusun konsep tulisannya, dapat dilakukan pemetaan
pikiran yang sudah dibuatnya pada
langkah pramenulis.
3.
Merevisi
Pada tahap perbaikan siswa membaca kembali untuk
selanjutnya menambah, mengganti, atau menghilangkan ide berkaitan dengan
penggarapan tulisannya. Siswa berkesempatan merevisi kekeliruan yang dibuatnya,
baik kekeliruan penempatan gagasan, penyusunan tulisan, atau terkait dengan isi
tulisan.
4.
Mengedit
Mengedit merupakan tahap penyempurnaan tulisan yang
dilakukan sebelum dipublikasikan. Pada tahap ini siswa mengedit kesalahan
mekanikal yang dibuatnya. Pengeditan lebih diarahkan pada ejaan, tanda baca,
dan kesalahan mekanikal lainnya. Yang terpenting dari tahapan ini, siswa harus
menyadari kesalahannya sendiri dari hasil mengkoreksinya, sehingga tidak akan
terulang dalam menulis berikutnya. Selama ini, siswa tidak berubah melakukan
kesalahan penulisan yang bersifat mekanis karena yang membetulkan kesalahan itu
guru. Sementara yang dikatakan salah oleh guru, tidak disadari salah oleh
siswa. Kalaupun siswa membetulkan kesalahannya bukanlah atas kesadaran
kesalahan sendiri melainkan karena takut pada guru.
5.
Publikasi
Setelah tahapan terlewati, maka sebagai tahap akhir
adalah tahap publikasi. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kegiatan penugasan
untuk membacakan hasil karangan atau ditempel pada majalah dinding sekolah atau
di depan kelas. Jadi publikasi yang dimaksud pada tahap ini ialah menyampaikan
hasil tulisannya kepada audien, bisa di kelas, kepada teman lainnya, kepada
orang tua, sehingga memperoleh kesadaran bahwa ia adalah pengarang. Ia sadar
bahwa apa yang ditulisnya bisa dibaca dan dinikmati oleh orang lain.
D. Langkah-Langkah Meningkatkan Kemampuan Menulis
“Ikatlah ilmu dengan menulisnya”, begitu kata
Ali bin Abi Thalib. Menulis bisa membuka jendela informasi baru, menulis bisa
mempercepat proses belajar Anda, menulis juga bisa menjadi pekerjaan yang
menarik dan menghasilkan. Namun kenyataannya tidak semua orang bisa menulis.
Dalam artikel ini, saya akan membahas lima langkah yang akan membantu Anda
meningkatkan kemampuan menulis.
a.
Membaca
Membaca harus selalu menjadi daftar aktivitas Anda yang pertama. Dengan
membaca, artinya Anda mempunyai lebih banyak sumber, referensi, dan informasi
untuk ditulis. Membaca di sini tidak berarti harus buku, koran, atau majalah
tapi juga halaman-halaman di internet.
Dalam
membaca di internet biasakan juga untuk membaca link-link yang disarankan
penulis. Baca juga komentar-komentar yang ada, walaupun sekilas, kadang mereka
memberikan informasi tambahan. Gunakan fasilitas bookmark untuk menyimpan
link-link menarik, siapa tahu salah satunya akan jadi referensi bagus untuk
tulisan Anda.
b.
Menulis
“The key to writing is writing”,
begitu yang dikatakan Sean Connery ketika berperan sebagai penulis pemenang
Pulitzer di film Finding
Forrester. Sama halnya seperti berlari, jika Anda ingin menjadi pelari, larilah.
Begitu juga dengan menulis. Memang ada pelatihan menulis dengan bermacam
teorinya tapi akhirnya mereka akan bilang “Menulislah!”
c.
Menentukan Standar Tulisan
Cari penulis yang menurut Anda hebat dan jadikan mereka sebagai standar
tulisan Anda. Saya sendiri melakukan ini hingga sekarang. Untuk penulisan buku,
saya mengambil Deke
mcClelland sebagai standar. Untuk penulisan tutorial di internet, saya berguru pada Constantin Potorac, penulis Psdtuts+. Ketika macet waktu menulis tutorial di internet, saya
biasa membaca kembali tulisannya. Untuk penulisan artikel desain, saya sangat menyukai
smashingmagazine dan webdesignerdepot. Saya biasa
mengamati artikel di sana dan membandingkannya dengan artikel sejenis di situs
lain. Dengan cara ini, saya mengetahui apa kelebihannya dan bisa
mengaplikasikannya pada tulisan saya.
Mengambil
standar tulisan pada penulis-penulis tingkat dunia memang tidak akan membuat
Anda lebih hebat dari mereka. Setidaknya, ini akan memacu Anda untuk terus
menulis lebih baik.
d.
Konsisten dengan Standar Tulisan
Dengan mengambil standar penulisan pada penulis tingkat tinggi, Anda akan
dipacu untuk menulis lebih baik. Tentu saja, untuk menghasilkan tulisan terbaik
dibutuhkan waktu dan keuletan. Anda tidak akan bisa menghasilkan tulisan yang
baik hanya dalam satu atau dua jam. Kondisi ini mungkin membuat Anda mundur
dari standar dan akhirnya berpuas diri dengan kualitas seadanya. Di sinilah
dibutuhkan konsistensi. Paksa diri Anda untuk selalu menghasilkan
tulisan yang lebih baik dari tulisan sebelumnya. Memang berat dan melelahkan
namun hasilnya akan sepadan.
e.
Mempelajari Skill Lain yang Berhubungan Dengan menulis
Kenyataannya ada banyak penulis dan calon penulis yang siap bersaing dengan
Anda. Jika Anda hanya sekedar bisa menulis maka tidak akan ada kelebihannya
dengan penulis lain. Oleh karena itu, cobalah untuk mempelajari skill lain yang
bisa membuat Anda menonjol.
Misalnya,
seorang penulis buku sebaiknya belajar InDesign agar bisa membuat layoutnya
sendiri dan bisa bebas bereksperimen. Dengan skill ini, setiap bukunya akan
menonjol karena biasanya pengarang lain menggunakan template dokumen yang sama
dari penerbitnya. Jika Anda penulis blog, sebaiknya memahami kode-kode dasar
HTML seperti pembuatan link atau penulisan class CSS. Bahkan akan lebih bagus
lagi jika si penulis bisa melakukan editing gambar sederhana agar tampilan artikel blognya lebih
menarik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Menulis
merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan pikiran atau
perasaan dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata dengan
menggunakan simbol-simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh
simbol tersebut. Tujuan menulis menurut Hugo Hartig (dalam Tarigan, 1997 :
24-25) menyatakan adalah tujuan penugasan, tujuan altruistic, tujuan persuasif,
tujuan informasional dan tujuan penerangan, tujuan pernyataan diri, tujuan
kreatif, serta tujuan pemecahan masalah. Fungsi menulis adalah: Sarana untuk
mengungkapkan diri yaitu untuk mengungkapkan perasaan hati seperti kegelisahan,
keinginan amarah, Menulis sebagai sarana pemahaman artinya dengan menulis
seseorang bisa mengikat kuat suatu ilmu pengetahuan (menancapkan pemahaman )
kedalam otaknya. Menulis dapat membantu mengembangkan kepuasan pribadi,
kebanggaan,perasaan harga diri artinya dengan menulis bisa melejitkan perasaan
harga diri yang semula rendah degan menulis dapat meningkatkan kesadaran dan
penyerapan terhadap lingkungan artinya orang yang menulis selalu dituntut untuk
terus menerus belajar sehinnga pengetahuannya menjadi luas. Menulis dapat
meningkatkan keterlibatan secara bersemangat bukannya penerimaan yang pasrah,
artinya dengan menulis seseorang akan menjadi peka terhadap apa yang tidak
benar disekitarnya sehingga ia menjadi seoarang yang kreatif. Menulis mampu
mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan menggunakan bahasa artinya dengan
menulis seseorang akan selalu berusaha memilih bentuk bahasa yang tepat dan
menggunakannya dengan tepat.
B.
Saran
Guru sebagai
pendidik hendaknya tahu cara mengembangkan kemampuan menulis SD khususunya di
kelas rendah, supaya guru bisa membimbing anak didiknya mengasilkan karya-karya
yang baik dari hasil menulis tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Resmini, Novi, dkk.
2007. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.
No comments:
Post a Comment